THE 2-MINUTE RULE FOR REKOMENDASI BUKU SIRAH NABAWIYAH

The 2-Minute Rule for rekomendasi buku sirah nabawiyah

The 2-Minute Rule for rekomendasi buku sirah nabawiyah

Blog Article

Buku sirah nabawiyah ini disusun berdasarkan kronologis peristiwa yang dialami Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Akibatnya, tiada lagi tempat bagi pedagang kecil di Mekkah. Suatu ketika Muhammad merasa berkewajiban menegur Abu Jahal menyusul perlakuannya mengambil hak seorang pedagang kecil dengan cara paksa. Karena merasa segan, Abu Jahal kemudian mengembalikan hak sang pedagang. Perlu diketahui bahwa penampilan Muhmmad di samping keramahan dan kasih-sayangnya serta tidak senang kepada kekerasan, beliau juga bertubuh kekar dengan perawakan tegas dan penuh wibawa yang menimbulkan rasa segan pada diri kawan dan lawan. Sebenarnya, penolakan para pemimpin Qureisy terhadap Islam tidak disebabkan oleh karena mereka benci agama atau tidak senang kepada kebenaran tetapi karena mereka adalah elit masyarakat yang sedang menikmati segala keistimewaan yang ada. Meskipun masyarakat mengarah kepada kehancuran, namun mereka bahagia dengan kondisi yang ada, sedangkan Islam menawarkan perubahan secara radikal. Dalam konteks ini kita dapat mengerti sikap mental Abu Jahal. Ia tidak sebodoh dan sebrutal yang dibayangkan sementara orang, sebab Rasulullah bercita-cita kiranya Islam diperkuat oleh satu diantara tokoh-tokoh kuat pada saat itu; yakni Umar ibn Khattab, Abul Hakam Amr ibn Hisyam atau Abu Jahal. Bagaimana Rasulullah berpandangan demikian seandainya Abu Jahal bukan tokoh yang diperhitungkan?

Dalam riwayat lain ia mengatakan:"Rasulullah tidak dimakamkan kecuali setelah diyakinkan bahwa beliau benar telah wafat karena warna kukunya sudah mulai menghijau" (Tabaqat, vol. 2 bag. II / fifty eight-fifty nine). Barangkali yang lebih tepat adalah 'kukunya cenderung kehitam-hitaman'. Riwayat Al-Baladzari ikut menguatkan. Katanya:"warna (tubuh) Rasulullah sudah berubah" (AlBaladzari , vol. one/568). Al-Tabari berkata:"Ketika Rasulullah sakit (keras) Abu Bakr absen. Ia baru datang setelah tiga hari. Tatkala datang ia membuka penutup tubuh beliau dan mengecup antara kedua matanya sementara berkata: demi engkau demi ayahbundaku, engkau tetap harum baik dalam keadaan hidup maupun sesudah wafat" (Tabari, vol. 3/201). Rincian-rincian ini sengaja kami uraikan untuk menjadi pertimbangan bagi banyak orang yang berkeyakinan bahwa seorang wali tetap dalam keadaannya yang standard setelah wafatnya penulis tidak tahu- beberapa bulan atau jenazahnya langsung hilang begitu saja. Untuk mereka ini kami mengatakan: tentu wali kalian lebih mulia dari Rasulullah observed dan mendapat penghormatan khusus dari Allah melebihi nabi pilihan-Nya sendiri yang diutus-Nya untuk semesta alam! Keadaan semakin mendesak untuk mempercepat pemakaman. Beliau dimandikan oleh Ali ibn Abi Thalib bersama kedua sepupunya Al-Fadhl dan Qathm keduanya putra Al-Abbas dibantu oleh pelayan Rasulullah Tsauban dan putra pelayan beliau Usamah ibn Zaid. Ikut menyaksikan Aous ibn Khouli dari al-anshar. Beliau dimandikan dalam pakaiannya sebagai penghormatan dan dengan air yang didatangkan dari sebuah sumur di quba al-ghars, sumur mana Rasulullah sangat menyukai airnya yang sejuk dan jernih. Air dicampur dengan sadr, suatu tumbuhan yang wangi. Kemudian dikafani dalam tiga lipatan kain putih buatan Yaman, ada yang mengatakan dua lipatan, lalu ditutup dengan kain hitam (Tabaqat, vol. two/sixty three).

lebih satu hari, karena kesimpulannya yang terkesan dibuat-buat hanya sekedar mengikuti irama ma'na ayat 16 S.Yunus. Hal yang sama berlaku bagi pendapat Muhammad ibn Yusuf al-Khuwarazmy, seorang ahli ilmu falak yang handal, bahwa Muhammad dinobatkan menjadi Nabi pada hari Senin tanggal 9 Rabi'ul Awal tahun forty menurut penanggalan aam al-fiel35. Persoalannya bukanlah persoalaln ilmu falak melainkan ketepatan sejarah. Telah terbukti secara ilmiah bahwa kelahiran Muhammad bukan pada waktu serangan pasukan gajah ke Mekkah karena pada waktu itu Abdul Mutthalib, kakek Muhammad, masih berumur muda sedangkan Muhammad lahir pada masa Abdul Mutthalib sudah berumur tua. Berarti antara peristiwa serangan pasukan gajah dan kelahiran Muhammad berselang tidak kurang dari 30 tahun. Kemudian dari mana al-Khuwarazmy yakin bahwa tanggal 9 Rabi'ul Awal forty tahun gajah jatuh pada hari Senin? Jika tahun gajah itu sendiri tidak dapat dipastikan kapan terjadinya bagaimana bisa mengetahui bahwa tanggal nine Rabi'ul Awal dari tahun gajah jatuh pada hari Senin? Yang tepat adalah mengikuti batas-batas riwayat Bukhari yang tidak menyinggung hari dan tanggal. Namun mayoritas umat Islam percaya bahwa kebangkitan risalah Muhammad dimulai pada bulan Ramadlan ketika Muhammad mencapai umur 40 tahun dan bahwa terjadi pada harihari sepuluh terakhir bulan Ramadlan, mengingat ayat-ayat al-Qur'an diturunkan untuk pertama kali pada lailatul-qadr. Tidak seorangpun yang menentukan kapan lailatul-qadr itu, namun Rasulullah mengisyaratkan untuk berusaha memperolehnya pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadlan. Dan apa yang digariskan oleh Rasulullah itulah yang patut menjadi anutan dan pedoman

Hijaz mereka datang ke Mekkah untuk memperoleh 'berkah' dari Ka'bah dan berhala-berhala yang ada di sekitarnya. Tatkala kaum muslim menguasai Mekkah dan mulai menghancurkan setiap berhala yang ada, tiada satu pun dari suku-suku Arab yang maju mempertahankan berhalanya. Perdagangan Mekkah telah hancur maka kegiatan haji berhenti sehingga penyembahan jahiliyah mulai pudar. Sedangkan penyembahan berhala sejak dahulu merupakan pilar kedua kekuatan Mekkah. Ini berarti bahwa kekuatan Mekkah dan Qureisy akan mulai pudar berikut citra dan wibawanya di mata bangsa Arab.

Meskipun undang-undang tersebut tidak mewajibkan kepada setiap anggota masyarakat untuk ikut berperang di luar negeri, namun atas dasar suka-rela, ternyata tiada yang menolak bilamana Rasulullah melimpahkan suatu tugas dan wewenang. Keseluruhan materi Piagam tersebut adalah merupakan nilai-nilai al-Qur'an yang menjelma menjadi kepribadian umat menggantikan kepribadian jahiliyah. Jika kepribadian jahiliyah membolehkan pembunuhan dan mengajak pertumpahan darah seperti yang terlihat dalam puisi dan sajak-sajak penyair 'Antarah, maka kepribadian Islam mengagungkan kasih-sayang, menanamkan sifat-sifat pemaaf, baik budi dan rasa kasih sayang terhadap anak-anak yatim serta perhatian kepada kaum tertindas.

Muhammad yang dijawabnya dengan tidak, "mana mungkin mata-mata Muhammad sampai ke al-tihyar? tambahnya. Selanjutnya al-Waqidi mengisahkan: "Ketika kafilah melewati perbatasan, kedua utusan Rasulullah masih menginap di kediaman Kasyad dan esok harinya mereka berangkat dengan bergegas diantar oleh Kasyad melewati pesisir Houran. Dalam waktu yang sama Rasulullah dan angkatan perangnya beranjak dari Madinah menuju tempat pertemuan yang ditentukan sebelumnya, yaitu Tirkan. Rasulullah sangat menghargai bantuan Kasyad tersebut, sebab itu beliau menawarkan kawasan Yanbu' kepadanya tetapi ia menolak dan memberikan hak itu kepada kemanakannya”. Kiranya cukup jelas strategi yang dicanangkan Rasulullah untuk menarik simpati suku Juhaena yang memiliki kekuasaan teritorial memanjang dari Tihyar sampai Yanbu'.

Ia memulainya dari fase sebelum kelahiran, yang terdiri atas dinamika politik dan agama bangsa Arab, hingga gambaran masyarakat jahiliyah.

Diberitakan oleh Arim ibn Al-Fadhl dari Hammad ibn Zaid dari Ayyub dari Ikrimah yang berkata: Rasulullah telah wafat tetapi mereka mengatakan beliau hanya dimi'rajkan rohnya seperti halnya Nabi Musa. Umar berpidato mengancam orang-orang munafiq dan berkata: sesungguhnya Rasulullah tidak wafat tetapi dimi'rajkan Rohnya seperti halnya Nabi Musa. Beliau tidak akan wafat sebelum tangan dan lidah orang-orang (tertentu) dipotong. Ia (Umar) tetap mengulang-ulang ungkapannya hingga bibirnya kering. Selanjutnya diberitakan pada saat itulah Al-Abbas menyampaikan pendapatnya yang secara utuh telah disinggung di muka. Namun untuk lebih mendapatkan kejelasan mengenai maknanya kami ingin memuatnya kembali tapi dengan penafsiran kami sehingga para pembaca akan melihat bahwa ungkapan Al-Abbas tersebut telah berperan menormalisasi keadaan sepanjang hari berikutnya setelah semalam suntuk orang dirundung kesedihan dengan teriakan dan tangisan para ibu-ibu, sedangkan para bapak-bapak bingung, ragu dan kesima. Al-Abbas mengatakan yang maknanya: kalian sadarlah dan terima kenyataan bahwa Rasulullah telah wafat sebagaimana manusia lainnya. Beliau telah pergi dan tak akan kembali lagi baik setelah forty hari seperti halnya Musa maupun setelah a hundred hari. Lihatlah warna tubuh beliau sudah mulai berubah, tinggalkanlah angan-angan kalian dan yakinkanlah bahwa beliau telah wafat dan bergegaslah mengebumikannya sebelum tubuhnya menjadi bangkai. Apakah kalian beranggapan bahwa beliau meninggal sekarang dan akan hidup kembali nanti? Apakah kalian meninggal sebanyak satu kali dan beliau dua kali? Sesungguhnya beliau lebih mulia dari itu. Jika Allah akan berkenan membangkitkannya kembali setelah 40 hari seperti anggapan kalian; apakah Allah tidak Maha Kuasa membelah bumi lagi untuk membangkitkannya kembali jika Dia menginginkannya?

Mizan Grup memiliki visi untuk menciptakan masyarakat beradab dan sejahtera dalam bingkai keberagaman yang berorientasi kemajuan. Untuk mencapai visi tersebut, Mizan Grup memiliki misi untuk menyebarluaskan hikmah kepada masyarakat Indonesia dan world wide melalui konten-konten yang mencerahkan.

Penulisan Sirah pun dilakukan dengan semangat emosional. Hal ini terlihat pada formulasi mengambang dalam karya Abdul Malik ibn Hisyam yang menguraikan tulisan-tulisan Ibn Ishaq berdasarkan kecenderungan intelektual pribadi, sehingga yang dituangkan dalam riwayatnya hanya yang sejalan dengan kajian fiqh, sementara yang lain diabaikan meskipun dari sudut kajian sejarah justeru sangat penting. Oleh karena itulah maka Sirah versi Ibn Hisyam, yang kemudian menjadi standar penulisan sejarah Nabi pada masa-masa selanjutnya, tidak memiliki ketelitian, perbandingan, pengecekan berita dan pertalian peristiwa. Tidak heran jika penulisan Sirah selanjutnya menjadi ‘beku’ dan tidak inovatif karena hanya terbatas pada pembetulan nama dan tanggal peristiwa, penambahan paragraf berdasarkan hadis-hadis Nabi dan penjelasan syarh1. Dengan kata lain, pengkajian sejarah mengalami stagnasi, sehingga Sirah tidak lagi merupakan salah satu sarana untuk mengenal dan memahami Islam tetapi lebih sesuai sebagai bahan ceramah dan pidato. Kecenderungan fiqih yang sektarian disamping mengakibatkan formulasi Sirah yang mengambang, juga telah mengabaikan karya al-Waqidi, al-Magazy (Sejarah peperangan Rasulullah), demikian pula terjadi distorsi dalam karya Ibn Sa'd, al-thabaqat yang memuat biografi sejumlah perawi dari masa ke masa. Bahkan get more info suatu karya tulis dalam bentuk ringkasan yang penuh kerancuan telah menggantikan posisi sumber-sumber asli tersebut. 1

Hanya Ummu Hani, adik kandung Ali ibn Thalib yang membantu untuk mengurus dan mengasuh ketiga putrinya: Ruqayyah, Ummu Kaltsum dan Fatimah. Peristiwa isra' ke Bait alMaqdis dan mi'raj ke langit terjadi di kediaman Ummu Hani. Peristiwa isra' dan mi'raj itu sendiri adalah bagian dari kebesaran Muhammad yang telah melapangkan dada dan menambah kuat imannya di saat beliau sedang dirundung kesedihan dan dalam suasana yang seluruhnya memancing keputus-asaan. Keadaan ini tergambar dalam pembicaraan beliau dengan Ummu Hani sesaat setelah baru saja menjalani peristiwa tersebut. Beliau menceritakan seluruh pengalamannya kepada Ummu Hani yang tertegun dan tercengangcengang mendengarkan. Ia meminta Rasulullah agar tidak menceritakan hal itu kepada khalayak, khawatir mereka akan menaruh syak dan keraguan atau bahkan mendustakan. Tapi Rasulullah sudah memutuskan untuk menceritakannya kepada khalayak. Dan ternyata dugaan Ummu Hani benar adanya, karena para pengikut yang masih lemah imannya seketika meninggalkan Islam, namun yang imannya kuat seperti Abu Bakar tidak terpengaruh sedikit pun dan sejak itu Abu Bakar mendapat julukan al-Shiddieq; yakni sangat membenarkan apa saja yang dikatakan Rasulullah. Hikmah yang dapat dipetik dari peristiwa isra'-mi'raj adalah bahwa peristiwanya terjadi pada saat penduduk Mekkah sudah menutup seluruh pintu harapan bagi Rasulullah dengan gerakan perlawanan dan terus-menerus mendustakannya. Allah ingin memperlihatkan betapa tinggi derajat Muhammad diantara para Nabi dan Rasul yang pernah diutus ke dunia. Itu sebabnya mengapa Muhammad mengimami mereka shalat di Bait al-Maqdis kemudian dimi'rajkan ke langit dimana dapat menyaksikan cahaya kebesaran Allah, bertemu dan bercakap-cakap dengan sebagian Nabi seperti Musa AS.

Dalam hal ini amat penting memperhatikan al-isti'ab karya al-Numeiry, asad al-ghabah karya Ibn al-Atsier dan al-ishabah karya Ibnu Hajar Al-Asqallani. Ketiga buku penting ini saling melengkapi karena secara lengkap menguraikan biografi Rasulullah dan banyak lagi rincian yang tidak didapatkan pada buku-buku yang tebal dan berjilid-jilid sekalipun. Hal itu disebabkan karena para penulisnya hidup pada masa di mana referensi-referensi induk masih ada sehingga mereka leluasa mengutip knowledge-data yang tidak sempat dicatat oleh penulis lainnya. Rincian mengenai biografi sahabat dalam buku-buku tersebut tidak terhitung banyaknya. Secara khusus yang terpenting di antara ketiganya adalah al-isti'ab karya al-Numeiry AlAndalusy yang hidup di abad five H sekitar abad eleven M, seorang penulis berbakat dan peneliti sejarah yang berpandangan jauh. Termasuk dalam kategori ini juga al-bidayah wa al-nihayah karya Ibnu Katsier, seorang ahli hadis dan mufassir yang handal. Ia dapat menunjukkan hadis-hadis yang berhubungan dengan almaghazy yang terdapat dalam semua kitab-kitab hadis yang ada. Demikian juga 'uyun al-atsar karya Ibnu Sidinnas 671 H. atau sekitar 1272M, seorang yang berpikiran luas dan kreatif. Ia banyak mengutip catatan-catatan sejarah yang ada sebelum masa kodifikasi Sirah yang lengkap. Catatan-catatan tersebut dikutip beserta daftar perawinya sehingga dengan membaca karyanya, kita dapat memperoleh pengetahuan mengenai daftar perawi peristiwa yang tidak didapatkan pada referensi induk. Ada juga tulisan-tulisan lepas Ibnu Hazm yang meskipun tidak khusus menulis Sirah dalam suatu buku yang berdiri sendiri, namun ia menguraikan sejumlah rincian Sirah dalam tulisan-tulisan lepasnya yang seluruhnya dapat ditemukan dalam karyanya jawami' sixty seven

Dan tatkala hijrah direalisasikan ternyata sambutan orang-orang Yatsrib terhadap kedatangan Rasulullah dan sahabat-sahabatnya begitu hangat15. Di sini perlu dicatat bahwa bukanlah orang-orang Yatsrib yang datang mengetuk pintu Rasulullah hendak memeluk Islam, melainkan usaha beliau tak kenal lelah menemui setiap pendatang ke Mekkah. Ditambahkan pula upaya beliau mengutus Mush'ab ibn Umeir ke Madinah yang turut mempercepat terjadinya peristiwa hijrah ke Madinah mengawali periode Madinah yang akan kita bicarakan lebih lanjut. Untuk mengakhiri masa periode Mekkah beberapa renungan perlu diajukan. Periode Mekkah berlangsung kurang lebih thirteen tahun. Jika kita membaca Sirah versi Ibnu Hisyam maka yang kita dapatkan adalah suatu perjalanan hidup yang penuh kesengsaraan, penderitaan, siksaan dan penindasan yang semuanya hanya akan memberikan kesan pesimistis. Pendekatan sejarah yang kami lakukan hendak merubah kesan tersebut dengan berupaya membangkitkan sikap yang optimistis. Kepribadian Rasulullah selalu melambangkan keagungan baik dalam penderitaan dan kesengsaraan maupun dalam kemenangan dan kebahagiaan. Sesungguhnya kebesaran seorang tokoh pejuang ditentukan oleh sikap mentalnya menghadapi segalam macam penderitaan ketimbang sikap mentalnya dalam masa kemenangan dan kejayaan. Apakah derita yang telah dialami Rasulullah selama periode Mekkah itu sedikit? Adakah sikap psychological yang lebih besar dari daya tahan, keteguhan dan kerja keras yang dicontohkan Rasulullah selama masa periode Mekkah? Hal inilah yang perlu mendapat perhatian setiap muslim dewasa ini, terutama dalam menghadapi tantangan masa kini dan yang akan datang. fourteen 15

Report this page